Jumat, 28 Oktober 2016

Makanan Beku, Efisien untuk Diet?

smart detox harga

Makanan Beku, Efisien untuk Diet?

Aktivitas memanglah kerap tak kenal kompromi. Harus, makanan serta minuman paket jadi pilihan. Product makanan beku juga gampang didapat di swalayan mana saja dengan pilihan yang bermacam. Dari mulai pizza, roti mantau (semacam bakpau), sampai gyoza (siomay Jepang). Pertanyaannya, betulkah makanan beku (frozen food) tidak baik dikonsumsi, seperti asumsi beberapa orang?  Dapatkah makanan paket penuhi gizi keseharian, dan seberapa efisien untuk program diet kita? Rita Hutabarat, Ketua Komisi Tetaplah Masalah Standarisasi Quality Product Peternakan, Perikanan, serta Marine, di Kadin, menepis asumsi kalau makanan beku tak aman dikonsumsi. Pandangan ini salah. Orang tidak paham kalau pembekuan yaitu satu diantara tehnologi pengawetan yang mempunyai tujuan mematikan bakteri sampai 0. Makanan yang dibekukan tidak butuh di beri bahan pengawet, tutur doktor tehnologi pangan lulusan New South Wales University ini. Rita bercita-cita membuat product makanan siap saji yang praktis, lezat, plus bernilai gizi. Pertengahan th. lantas, Rita meluncurkan Quick & Tasty, menu makanan komplit dalam paket yang dibekukan. Product kebanggaan Rita ini termasuk baru, inovatif, serta pertama di Indonesia. Product ini di tawarkan sebagai jalan keluar untuk orang yang senantiasa beralasan tidak miliki saat untuk makan sehat serta teratur. Anda tinggal menghangatkannya di microwave sepanjang 4 menit saja. Tetapi bagaimana kita ketahui apakah beberapa produk makanan yang mengedar di market sudah penuhi kandungan gizi atau tak? Pada paket beragam product makanan beku umumnya sudah tercantum label kandungan gizi. Jadi, kita tidak butuh ribet lagi mengkalkulasi kalori serta nutrisi. Dari hitung-hitungan itu juga, kita dapat pilih mana yang cocok untuk keperluan. Berita menarik datang dari riset University of Illinois yang dikerjakan pada th. 2004. Dari hasil penilaian, wanita yang memperoleh konsumsi 1. 365 kalori /hari dari makanan beku, berat tubuhnya turun 2, 5 kg semakin banyak di banding wanita yang mengonsumsi jumlah kaloriyang sama dari makanan umum. Pemicunya? Cobalah saksikan label gizi pada paket. Terkecuali memudahkan mengatur jumlah kalori, juga jadi patokan pas untuk konsumsi lemak serta protein yang punya pengaruh utama pada kesuksesan diet. Karenanya, makanan beku bisa dikonsumsi, apabila kita termasuk juga orang yang malas menakar kalori. Makanan beku akan begitu menolong mereka yang berjadwal padat. Saran kalori untuk wanita Indonesia yang tengah berdiet yaitu 1200 kalori. Pantas diingat, sumber kalori harus juga seimbang. Limapuluh hingga enampuluh % dari karbohidrat, 20-25 % dari protein, serta 20-25 % lagi dari lemak. Baiknya dijauhi bila kita termasuk juga orang yang mementingkan kwalitas rasa waktu menyantap makanan. Pasalnya, kelezatan makanan beku tak sepadan dengan makanan yang di proses sendiri. Makanan beku tak berikan stimulasi cita rasa yang cukup. Mengakibatkan, kita terdorong mencari makanan penambahan atau makanan ringan, sekian menurut Wahida Karmally, DrPH, direktur bagian nutrisi di Irving Central for Clinical Research, Columbia University. Makanan beku juga tidak disarankan untuk pasien darah tinggi. Sebab, banyak makanan beku memiliki kandungan sodium tinggi. Sesaat, mengkonsumsi sodium kita tak bisa kian lebih 2300 mg satu hari. Sebelumnya beli, check dahulu label gizi di paket. Apabila kandungan sodiumnya kian lebih 800 mg per sajian, baiknya lupakan saja. Lantaran gampang serta praktis, makanan beku bisa bikin kita ketagihan, kata Donald Hensrud, MD, ahli di bagian obesitas dari Mayo Clinic. Lantaran ketagihan, kita kerap lupa bila banyak makanan beku yg tidak sediakan serat yang cukup. Berikan buah serta sayur sehari-hari. Tanpa ada butuh memberi jumlah kalori. Keperluan serat kita tak bisa kurang dari 30% dari semua jumlah makanan dalam sehari, sekian keterangan Karen Collins, RD, pakar nutrisi dari American Institute of Cancer Research. Diluar itu, product makanan beku biasanya juga lebih mahal dari pada makanan yang dimasak sendiri. Hal semacam ini seperti yang di sampaikan oleh Rita Hutabarat untuk produknya. Hal semacam ini dikarenakan komoditasnya yang juga mahal. Karenanya Rita selalu berupaya bikin product semacam dengan standard kwalitas yang sama, tetapi dapat di jual dengan harga lebih murah.